PROPOSAL TERAPI BERMAIN
A.Topik
B. Tujuan Umum :
Merangsang pertumbuhan dan perkembangan sensoris motorik
Tujuan Khusus :
1.
Merangsang perkembangan
intelektual
2.
Merangsang perkembangan sosial
3.
Merangsang perkembangan kreatifitas
4.
Merangsang perkembangan
kesadaran diri
5.
Merangsang perkembangan moral
dan
6.
Permainan sebagai terapi
C. Kriteria Evaluasi :
Ø Anak telah belajar memecahkan masalah melalui eksplorasi alat
mainannya
Ø Anak dapat mengembangkan hubungan social dan belajar memecakan
masalah dari hubungan tersebut
Ø Anak dapat belajar dan mencoba untuk merealiasikan ide idenya
Ø Anak mampu mengatur dalam tingkah lakunya, misalkan jika anak
mengambil mainan temannya sehingga temannya menangis anak akan belajar
mengembangkan diri bahwa prilakunya menyakiti teman
Ø Anak dapat mmpelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya
terutama dari orang tua dan guru
Ø Anak merasa terlepas dari ketegangan dan stress selama hospitalisasi, anak dapat
mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya(distruksi dan relaksasi)
Ø Anak dapat berintraksi dengan anak lain dan perawat
Ø Anak dapat mengekspresikan pikiran perasaan melalui permainan yang telah dilakukan
D. Struktur Terapis :
Leader:
Co leader:
Elisabet Jelita
Fasilitasilitator:
Ayu Wandira
Observer:
Paulus Remedan
|
Bermain sama juga
bekerja pada orang dewasa dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak
serta merupakan satu cara yang paling efekif untuk menurunkan stress pada anak dan
penting unuk kesejahteraan mental dan emosional(champbell dan glasser 1995).
Bermain bukan sekedar mengisi waktu tapi merupakan kebutuhan anak
seperti halnya makanan, perawatan dan cinta kasih. Dengan bermain anak akan menemukan
kekuatan serta kelemahannya sendiri minatnya, cara menyelesaikan tugas tugasnya
dalam bermain (Soetjiningsing 1995).
F. Kriteria Anggota Kelompok
ü Kelompok bermain anak pra-sekolah
ü Anak yang bermain kooperatif
ü Anak yang bermain dapat dibawa ke ruangan bermain
ü Anak tidak menangis
G. Antisipasi Masalah
v Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain
v Jika anak tidak kooperatif anak akan diajak bermain secara perlahan-lahan
H. Alat Bantu
·
Balok
warna-warni
·
Buku
gambar
·
Pensil
warna warni
·
Bola
I. Proses Seleksi
Proses seleksi
untuk menentukan jenis permainan berdasarkan umur pasien yaitu pada usia 3-5 tahun.
J. Uraian Struktur Kelompok
a.
Topik : Terapi bermain pada anak usia pra sekolah (3-5 tahun)
b. Tempat : Ruang Anggrek RSAB Harapan Kita
c. Waktu : Sabtu, 8 oktober 2011
d. Lama : 35 menit
e. Metode:1. Ceramah
2. Bermain bersama
f. Media : 1. Lembar
gambar
2. Puzzle, Bola
g. Jumlah anggota : 4 orang
h. Pengorganisasian : dimulai
dari leader, co leader, observer, dan fasilitator
K. Rencana Jalanannya Kegiatan
Berdasarkan jumlah anggota yang terbentuk yang terdiri dari 4 anggota. Masing masing
anggota mempunyai perannya, diantaranya :
Leader : sebagai pembuka acara,mengontrol jalannya terapi bermain dan sebagai pembawa acara
selama kegiatan terapi bermain
Co leader : membantu
leader mengarahkan
Observer : memantau dan mengavaluasi hasil selama terapi bermain berlangsung, dari
awal kegiatan
sampai proses terapi bermain selesai.
Fasilitator : mempunyai
peran membimbing anak - anak selama proses terapi bermain berlangsung.
L. Rencana Pelaksanaan :
No
|
Terapis
|
Waktu
|
Subjek terapi
|
1
|
Persiapan
a.
Menyiapkan ruangan.
b.
Menyiapkan alat-alat.
c.
Menyiapkan anak dan keluarga
|
10 menit
|
Ruangan,alat,anak dan keluarga siap
|
2
|
Proses :
a.
Membuka
proses terapi bermain dengan mengucapkan salam, memperkenalkan diri.
b.
Menjelaskan
pada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain, menjelaskan cara
permainan.
c.
Mengajak anak bermain .
d.
Mengevaluasi respon anak dan
keluarga.
|
2 menit
5 menit
10 menit
3 menit
|
Menjawab salam, Memperkenalkan diri,
Memperhatikan
Bermain bersama dengan antusias
dan
mengungkapkan perasaannya
|
3
|
Penutup
Menyimpulkan, mengucapkan salam
|
5 menit
|
Memperhatikan dan menawab salam
|
M. Proses Evaluasi
Ø Anak terlibat dan aktif dalam terapi bermain
Ø Anak mengikuti terapi bermain
sampai selesai
Ø Anak mau berinteraksi dengan anak lain dan perawat
Ø Anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan melalui permainan yang
telah dilakukan