Pokok bahasan : SADARI dan Deteksi Dini Terhadap Kanker Payudara dan Leher rahim
Sasaran : Masyarakat Kampung X
Target : Ibu-ibu
warga RW II Kampung X
Waktu : 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 23 Mei
2011
Tempat : Balai Desa
A. Latar
Belakang
Insidensi penyakit
kanker di Indonesia cukup tinggi, terutama kanker pada wanita yaitu kanker
payudara dan leher rahim. Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup penderita
kanker dan menjaga kesehatan reproduksi wanita, maka perlu diperhatikan tentang
pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI) dan deteksi dini terhadap kanker payudar
dan leher rahim.
B. Tujuan
instruksional umum (TIU)
Setelah
mendapatkan penyuluhan diharapkan masyarakat wilayah Jogokariyan kelurahan
Mantrijeron memahami tentang SADARI dan deteksi dini terhadap kanker payudara
dan leher rahim.
C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberi
penyuluhan masyarakat mampu :
1.
Pengertian Kanker
2.
Ciri-ciri Kanker
3.
Faktor resiko karsinogenik
4.
Gejala klinik tumor
5.
Pengobatan
6.
Pencegahan kanker
7.
Perawatan dirumah
8.
Pemeriksaan fisik terhadap
payudara
9.
Deteksi dini kanker leher rahim
dengan pemeriksaan papsmear
D. Materi
(terlampir)
E. Metode
§ Ceramah
§ Diskusi
§ Tanya jawab
F. Media
§ Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No |
Kegiatan |
Respon klien/keluarga
|
Waktu |
1
|
Pendahuluan :
ü Menyampaikan salam
ü Menjelaskan tujuan
ü Apersepsi
|
-
Membalas salam
-
Mendengarkan
-
Memberikan respon
|
5 menit
|
2.
|
Penjelasan
Materi :
1.
Pengertian Kanker
2.
Ciri-ciri Kanker
3.
Faktor resiko karsinogenik
4.
Gejala klinik tumor
5.
Pengobatan
6.
Pencegahan kanker
7.
Perawatan dirumah
8.
Pemeriksaan fisik terhadap
payudara
9.
Deteksi dini kanker leher
rahim dengan pemeriksaan papsmear
|
- Mendengarkan dan
memperhatikan
|
15 menit
|
3.
|
Penutup :
a.
Tanya jawab
b.
Menyimpulkan hasil penyuluhan
c.
Memberikan salam
|
- Menanyakan hal yang belum
jelas
- Aktif bersama dalam
menyimpulkan
- Membalas salam
|
10 menit
|
VII. Evaluasi
Evaluasi
proses :
-
Peserta hadir tepat waktu
sesuai dengan undangan
-
Peserta aktif bertanya dan
menjawab mengenai demam berdarah
-
Acara berjalan tanpa gangguan
DAFTAR PUSTAKA
- Long B C, 1996 Perawatan
Medikal Bedah, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan , Pajajaran, Bandung.
-
Sutrisna, 1999, Patologi,
Bagian PA FKUI, Jakarta
-
Ida B, 1998, Memehami
Kesehatan Reproduksi Wanita, Arcan, Jakarta.
MATERI
1. Pengertian kanker
Neoplasma : kumpulan sel abnormal
yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus tidak terbatas, tidak
terkoordinasi dengan jaringan sekitar dan tidak berguna bagi tubuh. Ada 2 jenis
:
1). Benigna : jinak, tidak membawa kematian kecuali jika tumbuh
dilokasi yang mengganggu organ vital.
2). Maligna : kanker : menyebabkan kematian jika tidak diatasi.
2. Ciri-ciri Kanker
Jinak Ganas
Bersimpai Tidak
bersimpai
Tumbuh lambat Tumbuh
cepat
Mendesak jaringan sekitar Merusak
jaringan sekitar
Tanpa anak sebar Ada
anak sebar
Tidak residif Residif
3. Faktor resiko karsinogenik
a. Faktor genetik : sindroma kanker keluarga
b. Faktor hormon : esterogen
c. Faktor imunologi :
penyakit defisiensi, terapi imunosupresif
d. Virus : HSV-2 : CA
Cervik
e. Iritasi kronis : sinar matahari,
pamakaian laksansia yang kronis
f. Polusi kimia : polyciklik
hydrocarbinas/ hidrokarbon
g. Bahan arsen : pewarna makanan, pemanis( saccharin), aflatoxin 13 (
jamur kacang, beras, gandum),
nitrosamines ( pengawet daging)
h. Pemeliharaan kesehatan :
merokok, nutrisi kurang serat, alkohol
4. Gejala klinik
a. lokal
: pembengkakan, obstruksi, ulserasi
b.
Sistemik : BB turun
c.
Manifestasi klinik kanker : rambut rontok, kelemahan, demam, anoreksia,
nausea, vomitus, pucat
5. Pengobatan
a.
Pengobatan kimiawi (
kemoterapi)
b.
Penyinaran
c.
Pembedahan ( operasi)
6. Pencegahan
Kanker
a.
Paru-paru : jangan merokok
b.
Payudara : pemeriksaan payudara
sendiri tiap bulan
c.
Uterus : Papsmear terpisah dari
pemeriksaan rutin
d.
Kulit : jangan terlalu sering
terkena sinar matahari
e.
Seluruh tubuh : pemeriksaan
tiap tahun
7.
Perawatan dirumah
a. Intervensi psikologi : - mendorong kegiatan sosial
-
mengurangi ketakutan tidak adanya bantuan
b.
Intervensi fisiologi : - mempertahankan nutrisi, kebersihan diri,
eliminasi
- pencegahan imobilitas
8.
Pemeriksaan fisik
terhadap payudara
(1)
Klien menanggalkan pakaian
sampai panggul dan duduk menghadap pemeriksa. Adanya ketidak simetrisan,
penonjolan pembuluh darah, penonjolan pembuluh darah dan perubahan kulit dapat
menandakan penyakit.
(2)
Klien menghadap tangannya
keatas kepala, sehingga mempengaruhi posisi payudara. Adanya tambahan jaringan
abnormal dan tidak bergerak dapat menjadi bukti penyakit.
(3)
Tekan panggul kedalam untuk
menegangkan otot sekitar untuk menandakan tekukan pada kulit.
(4)
Pemeriksaan palpasi terhadap
kelenjar limfe (getah bening) sekitar tulang bahu.
(5)
Perabaan terhadap sudut
deltopektoral untuk mengetahui adanya pembesaran kelenjar sekitar tulang bahu
atas.
(6)
Setiap ketiak diperiksa
terhadap pembesaran kelenjar. Penempatan yang tepat tangan pemeriksa dan lengan
klien sangat penting.
(7)
Perabaan pada seluruh payudara untuk
mengetahui benjolan , gerakan halus memutar bermanfaat untuk menilai
konsistensi jaringan dibawahnya.
(8)
Putting susu ditekan untuk mengeluarkan
cairan.
9.
Deteksi dini kanker
leher rahim dengan pemeriksaan papsmear
(1)
Pemeriksaan papsmear dilakukan
pada saat tidak haid.
(2)
Tidak menggunakan obat-obatan
yang dimasukkan ke dalam vagina sekurang-kurangnya 48 jam sebelum pemeriksaan.
(3)
Tidak berhubungan seksual
sekurang-kurangnya 24 jam sebelum pemeriksaan.
(4)
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengambil bahan dari usapan yang dilakukan pada vagina.
(5)
Pada waktu pemeriksaan
dilakukan, dapat diketahui kelainan lainnya seperti infeksi dan tumor yang
dapat diraba.
(6)
Setelah hasil pemeriksaan
mikrokopis yang dilakukan di laboratorium ada hasilnya, ada keterangan dan
petunjuk kapan pemeriksaan dilakukan kembali.