Peneliti dari Amerika menemukan pasien kanker payudara yang mendapatkan dukungan besar dari keluarga dan teman cenderung 38 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dalam waktu 1 dekade sejak ia didiagnosis.
"Kami menemukan perempuan dengan dukungan yang kecil dari orang-orang disekitarnya memiliki risiko lebih tinggi terhadap kematian dibanding dengan perempuan yang memiliki dukungan besar," ujar peneliti Candyce Kroenke, seperti dikutip dari Telegraph, Sabtu (10/11/2012).
Kroenke menambahkan jika pasien kurang mendapatkan dukungan dari keluarga, masyarakat, teman maupun ikatan agamanya maka angka kelangsungan hidup yang dimiliki juga akan menurun.
"Ini menunjukkan bahwa kualitas hubungan penting bagi kelangsungan hidup pasien kanker payudara. Dan jika pasien kurang mendapat dukungan dari keluarga atau teman, maka dukungan dari komunitas menjadi hal yang penting," ungkapnya.
Dalam studi ini Kroenke dan rekan mempelajari 2.264 perempuanyang didiagnosis stadium awal kanker payudara pada tahun 1997-2000. Lalu pasien ini diamati kesehatannya sekitar 10 tahun dan hasil studi ini dipublikasikan dalam jurnal Breast Cancer Research and Treatment.
Kanker payudara umumnya mulai terjadi di lapisan dalam saluran susu atau lobulus, dan pengobatan yang diberikan untuk kanker payudara ini bisa meliputi operasi, kemoterapi dan juga radiasi.
Secara umum gejala yang muncul dari kanker payudara ini adalah ditemukannya benjolan, namun sebagian besar benjolan ini tidak menimbulkan rasa sakit. Kondisi ini yang seringkali dianggap remeh oleh masyarakat.
Padahal salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kelangsungan hidup pasien adalah kanker ditemukan secara dini sehingga tingkat kesembuhannya lebih besar. Di samping itu, dukungan dari orang-orang di sekitar juga menjadi hal yang penting.
Sumber: http://health.detik.com